REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) meminta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk mengembangkan industri kreatif di Sumatera Barat. Sebelumnya, Menperin Saleh Husin menyebut orang Minang sangat kreatif dan berpotensi besar memajukan industri kreatif.
"Orang Minang sangat kreatif, bisa dikembangkan seperti industri animasi atau kreatif lainnya. Tentu, perlu koordinasi dengan Pemprov Sumbar dan Kemenperin," kata Saleh Husin di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (24/2).
Ia menjelaskan, Kemenperin sedang mendorong pengembangan sektor non-migas di luar Pulau Jawa, khususnya Sumatera dan Kalimantan. "Produk non-migas sampai 2035, kita inginnya naikan sampai dengan 40 persen," ujarnya.
Menurutnya, untuk mengembangkan industri tersebut, perlu ada koordinasi dengan //stakeholder// lain, termasuk kementerian-kementerian lain. Hal tersebut lantaran dalam pengembangan di suatu kawasan, terdapat banyak hambatan seperti pembebasan lahan, infrastruktur, energi, dan lain-lain.
"Karena tumbuhnya suatu industri, yang paling pokok adalah energi, listrik maupun gas, serta harga yang terjangkau, agar industri bisa bersaing," tutur Saleh.
Dikatakannya, sayangnya saat ini infrastruktur belum di sejumlah daerah belum memadai, serta krisis listrik di sebagian besar luar Jawa berpotensi menghambat pengembangan industri di kawasan itu.
Ia menjelaskan, saat ini, pemerintah tengah merencanakan membangun sumber energi dalam lima tahun kedepan yang mampu menghasilkan 5.000 megawatt.