Selasa 24 Feb 2015 17:07 WIB

Gas 'Melon' Langka, Ini Jawaban Dirut Pertamina

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Angga Indrawan
Tabung gas tiga kilogram
Foto: M Syakir/Republika
Tabung gas tiga kilogram

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram terjadi di beberapa daerah seperti Bekasi, Depok, dan Bogor dalam beberapa hari ini. Dirut Pertamina Dwi Soetjipto menyebut, kelangkaan gas 'melon' ini merupakan imbas dari masyarakat yang beralih dari gas elpiji 12 kg ke gas elpiji ukuran 3 kg.

"Oh iya jelas, jelas (berdampak)," kata Dwi usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (24/2).

Kendati demikian, ia menilai wajar masyarakat beralih menggunakan gas elpiji 3 kg dari 12 kg lantaran harga gas yang semakin mahal. Dwi pun menyebut kondisi ini merupakan konsekuensi dari kebijakan yang telah ditetapkan.

"Kalau harganya memang berbeda, itu kan ya wajar-wajar saja. Selama peruntukan 3 kilo itu bisa dibeli oleh semuanya, wajar jika beralih dari 12 kg ke 3 kg. Ini konsekuensi dari kebijakan yang ditetapkan," jelas Dwi.

Untuk mengatasi langkanya gas elpiji ukuran 3 kg, Dwi mengatakan, pertamina akan menambah pasokan tabung elpiji sesuai kebutuhan. "Belum. Pokoknya sesuai kebutuhan aja. Kita kan tiap-tiap tahun kira-kira 5-6 persen pertumbuhannya. Itu akan kita penuhi," tambah dia.

Dalam pertemuannya sore ini dengan JK, Dwi mengaku mendapatkan arahan dari wapres agar bekerja lebih efisien, terlebih saat kondisi harga minyak sedang turun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement