REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) kabupaten Bandung telah meminta badan geologi untuk melakukan kajian terhadap Desa Cipelah, Kecamatan Rancabali, yang saat ini terancam longsor akibat pergerakan tanah. Oleh karena itu, warga desa tersebut hingga kini masih was-was karena belum ada kesimpulan pasti terkait pergerakan tersebut.
''Surat pengajuannya sudah kita serahkan ke badan geologi. Tapi, saat ini belum ada kajiannya,’’ kata Marlan, ketua pelaksana harian BPBD Kabupaten Bandung, Selasa (24/2).
Berdasarkan kajian geologi tersebut, pihaknya bisa mengetahui seberapa besar risiko pergerakan tanah di daerah tersebut. Apabila hasilnya dinilai membahayakan, maka warga harus segera direlokasi.
‘’Kalau sudah ada kajian, kita bisa mengetahui kerentanan hingga bisa menerapkan status tanggap darurat bencana atau tidak,’’ jelasnya.
Meskipun demikian, Marlan mengaku pihaknya tetap waspada untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena, saat ini puluhan rumah mengalami rusak sedang hingga berat akibat pergerakan tanah. Selain rumah, salah satu mushala dan sekolah dasar juga rusak parah.