REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Basarnas, Bambang Sulistyo menyatakan telah mempersiapkan penghargaan khusus kepada para nelayan yang membantu memberikan informasi terkait jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501.
Pernyataannya ini disampaikan setelah Wapres JK menyindir tak adanya para nelayan yang masuk dalam daftar penerima penghargaan yang akan diberikan olehnya di kantor pusat Basarnas, Jakarta.
Menurutnya, penghargaan yang diberikan Basarnas ditujukan pada unsur-unsur yang membantu Basarnas melakukan pencarian dan penyelamatan.
"Nelayan itu tidak saya undang kesini, karena ada sesuatu yang lebih penting daripada tanda tangan saya di penghargaan itu yang akan kita lakukan di Pangkalan Bun. Jadi kita sudah rencanakan khusus untuk dua nelayan itu," jelas Sulistyo.
Lanjut dia, penghargaan khusus ini akan digelar di Pangkalan Bun dengan masyarakat setempat, seperti pemda, aparat TNI, serta masyarakat lainnya. Sulistyo menjelaskan Basarnas akan menjadikan para nelayan yang turut membantu pencarian sebagai anggota kehormatan Basarnas.
"Kalau saya berikan disini, yang melihat adalah kalian-kalian. Tapi kalau saya selenggarakan khusus di Pangkalan Bun, yang melihat itu teman-teman mereka," tambah dia.
Pemberian penghargaan khusus ini akan dilakukan menjelang operasi pencarian ditutup. Seperti diketahui pencarian bangkai pesawat Air Asia telah memasuki fase akhir. Operasi pencarian akan dihentikan jika tak lagi ditemukan korban di dalam bangkai pesawat.
"Dalam kondisi itu ke depannya badan pesawat bisa kita angkat kemudian akan di cek sekali lagi apakah masih ada korban atau tidak. Maka disitulah waktunya kita berpikir untuk menutup operasi pencarian bila sudah tidak ada korban lagi yang ditemukan," jelas Sulistyo.
Berdasarkan data yang dia miliki, sejauh ini Basarnas telah berhasil menemukan 103 jenazah. Namun, 93 jenazah diantaranya baru berhasil teridentifikasi.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dan Komando Distrik Militer 1014 Pangkalan Bun telah memberikan penghargaan kepada para nelayan yang turut memberikan informasi jatuhnya pesawat.
Mereka adalah Rahmat (46) dan Darso (38). Selain itu, ada satu warga yang juga membantu dalam operasi pencarian, yaitu Pendi (53) yang merupakan peternak ayam.