REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Presiden Joko Widodo akan banyak beraktifitas di Istana Bogor. Benarkah ada beberapa perubahan di Kota Hujan tersebut?
"Ya, pastinya akan ada pengamanan dan pengalihan arus, itu memang sudah SOP-nya, sehingga itu dikhawatirkan akan menimbulkan macet. Ada atau tidak adanya Presiden, Bogor sudah mecet ,"kata pengamat ruang tata kota dan transportasi Budi Arif, Selasa (24/2).
Meski demikian, Budi menuturkan dampak positif dari rutinnya presiden di Istana Bogor merupakan momentum bagi Kota Bogor dalam membenahi infaksturnya.
Sebab, menurut Budi, Pemkot Bogor belum mampu berkomitmen dalam menyediakan lahan parkir dan mengadakan transportasi umum. Apalagi jumlah angkutan kota di wilayah Kota Bogor terbilang banyak tidak sebanding dengan program penghijauannya.
Selain itu ia menolak opsi penggeseran pagar Istana Bogor. Sebab menurutnya, merupakan kawasan cagar budaya yang tidak bisa diganggu dan dilindungi undang-undang.
"Harusnya pemerintah tinggal komitmen saja mengatur segala yang ada di wilayah Jalan Djuanda, mengatur transportasi, PKL, lahan parkir," katanya.