REPUBLIKA.CO.ID, KOBA -- Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ibnu Saleh menyatakan pegawai negeri sipil jangan pernah berpikir sebagai abdi negara bisa kaya.
"Jangan pernah berpikir dan berkeinginan jadi orang kaya setelah jadi PNS, itu pikiran yang keliru," ujarnya dalam acara pembukaan Diklat Prajabatan Golongan II, III dan K2 di Koba, Senin (23/2).
Ia menjelaskan, jika seorang abdi negara berpikir ingin cepat kaya maka akan mengganggu kinerjanya sebagai pelayan dan pengayom masyarakat.
"Kalau ingin cepat kaya saya rasa bukan jadi PNS. Maka saya katakan keliru kalau berpikir kaya jadi abdi negara," ujarnya.
Ia menjelaskan, calon PNS harus mengikuti diklat prajabatan sebagai salah satu syarat wajib untuk menjadi seorang PNS.
"Diklat prajabatan dilaksanakan untuk memberikan pembekalan kepada aparatur negara bagaimana menjadi pelayan masyarakat yang baik," ujarnya.
Selain itu, kata dia, Diklat Prajabatan ini juga berfungsi untuk membentuk karakter disiplin dan etika sebagai PNS serta pembinaan sumberdaya manusia yang memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
"Diklat prajabatan merupakan pembekalan yang koprehensif agar CPNS mempunyai pengetahuan, kemampuan dan keterampilan untuk melaksanakan tugas sebagai PNS dan melayani masyarakat," ujar Ibnu Saleh.
Ia berpesan kepada para calon PNS bahwa ilmu yang didapat selama mengikuti diklat prajabatan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan di lingkungan kerja masing-masing.
"Satu yang paling penting, setelah pulang dari Diklat Prajabatan ini, maka ilmu yang di peroleh dapat diterapkan dalam lingkungan kerja," ujarnya.
CPNS yang mengikuti Diklat Prajabatan yaitu golongan II sebanyak 54 orang, golongan III sebanyak 112 orang dan K-2 sebanyak 41 orang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika