Senin 23 Feb 2015 21:05 WIB

Harga Beras di Denpasar tidak Terkendali

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Yudha Manggala P Putra
Harga Beras Mulai Naik
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Harga Beras Mulai Naik

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Kenaikan harga beras di Denpasar mulai dirasa memberatkan. Sejumlah ibu rumah tangga mengatakan, sejak akhir pekan lalu harga beras semakin tidak terkendali.

"Memang kenaikan Rp 2.000 per kilogram terasa kecil, tapi kalau sehari membeli beras sekilo, sebulan kan ada pembengkakan Rp 60 ribu," kata Ni Ketut Serung.

Kepada Republika saat diajak berbincang di Pasar Kota Denpasar, Senin (23/2), Serung mengatakan, seharusnya pemerintah mengambil tindakan, guna menekan harga beras. Dikatakannya, kenaikan harga beras tidak seimbang dengan pendapatan yang diterimanya sebagai buruh panggul.

Kepala Bidang Kerjasama dan Perlindungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar, Jarot Agung Iswahyudi SE MSi, membenarkan telah terjadi kenaikan harga beras di tingkat pengecer. Namun kata Jarot, pihaknya belum melakukan survei di tingkat distributor.

Menurut Agung, pihaknya belum bisa menympulkan apa penyebab kenaikan harga beras di Denpasar. Tapi kalau kenaikan terjadi hampir di seluruh Tanah Air, Denpasar sebagai darah konsumsi, anya bisa mengikuti pergerakan harga dari daerah pemasok. "Kami ya bisanya cuma mengikuti mekanisme pasar," katanya.

Kendati demikian sebut Jarot, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Denpasar telah menginformasikan hal itu ke Bulog untuk dipikirkan tindak lanjut atau jalan pemecahannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement