Senin 23 Feb 2015 17:58 WIB

Ratusan Karyawan Pabrik tidak Digaji

Suasana pabrik Sritex di Sukoharjo, Solo, Jateng.
Foto: Antara
Suasana pabrik Sritex di Sukoharjo, Solo, Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Ratusan karyawan perusahaan permen Yupi di Jalan Raya Bandung-Cianjur, Jawa Barat mengadukan nasibnya ke LSM Ampuh karena tidak digaji selama dua bulan terakhir. Selain itu, karyawan mengadukan pihak perusahaan yang tidak membayar gaji sesuai dengan UMK Cianjur. Sedangkan selama ini mereka bekerja siang dan malam untuk kemajuan perusahaan.

"Sejak bulan Desember, ratusan karyawan pabrik permen itu, tidak menerima gaji. Informasi yang kami terima, gaji untuk karyawan dibawa kabur Yayasan Gama, namun kami tetap menuntut agar managemen pabrik dapat bertanggungjawab Karena itu bukan kelalaian karyawaan, tapi dari pihak managemen pabrik," ujarnya, Senon (23/2).

Pihaknya akan mendesak agar managemen segera melunasi kewajibannya membayar gaji ratusan karyawannya itu. Jika tidak, ancam dia, karyawan akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran dan mogok kerja, selama pihak perusahaan belum membayar hak karyawan. "Kami, berharap pihak managemen perusahaan pabrik Yupi dapat membayar upah kerja karyawannya, agar karyawan dapat berkerja maksimal dan normal seperti biasa. Bahkan kami akan mendampingi karyawan untuk melaporkan hal tersebut ke Dinas Tenaga Kerja," katanya.

Bahkan tambah dia, pihaknya akan melaporkan hal tersebut ke DPRD Cianjur, agar segera menindak perusahaan permen yang cukup terkenal itu, hingga ke meja hijau, guna mengembalikan hak karyawan. Salah seorang karyawan perusahaan permen Yupi, Entin (26), membenarkan pihak managemen dari perusahaan belum membayar upah karyawan selama dua bulan. Menurut dia besaran gaji yang belum diterima terhitunga sejak Desember hingga Januari.

"Karyawan bulan lalu sempat mempertanyakan hal ini pada pihak manajemen. Jawaban perusahaan tidak memuaskan dengan menyebutkan uang gaji kami dibawa kabur pihak yayasan. Ini bukan urusan kami, namun perusahaan terkesan lepas tangan," katanya.

a

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement