REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM- Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan pihaknya kekurangan bidan. Termasuk, penyebaran dan distribusi bidan yang ada di provinsi tidak merata.
"Jumlah bidan dari segi rasio kurang. Tetapi dalam hal ini kita tidak merata distribusinya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Eka Junaidi kepada wartawan di Kota Mataram, Senin (23/2).
Menurutnya, secara keseluruhan jumlah bidan di provinsi kurang. Meski begitu, di beberapa daerah tertentu mencukupi, seperti di perkotaan, kota Mataram. Sementara itu, di Kabupaten Sumbawa jumlah bidan di puskesmas masih kurang. "Pertanyaannya apakah bidan yang di kota mau kesana (Sumbawa)," ungkapnya.
Ia menuturkan, jumlah bidan yang kurang sangat berpengaruh pada program penurunan angka kematian ibu dan bayi nol (AKINO) yang menyebabkan adanya keterlambatan. "Salah satu faktor kematian ibu dan bayi karena keterlambatan aksi gara-gara jauh secara geografis dan ketiadaannya bidan," katanya.
Oleh karena itu, Eka mengatakan menjadi tugas pemerintah untuk mendistribusikan bidan. Termasuk dengan cara mengangkat Pegawai Tidak Tetap (PTT), honorer daerah dan CPNS yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah.
"Masing-masing kabupaten-kota bagaimana mengatur bidan yang ada," katanya.