REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -– Aksi geng motor di Kota Makassar, Sulawesi Selatan dinilai sangat meresahkan. Masyarakat mulai nekat mempersenjatai diri untuk mengantisipasi ulah anarkis tersebut bila terpaksa keluar larut malam.
Seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar, Vandy (23) mengatakan, baru saja membeli senapan angin untuk melindungi diri dari geng motor. Menurut dia, kekhawatiran itu dirasakan sebagian besar masyarakat di sana.
“Coba saja geledah barang-barang orang di sini. Sebagian pasti ada yang pegang,” kata dia, Senin (23/2).
Ia akui, membawa senjata tajam atau semacamnya termaksud melanggar hukum. Namun ini hanya untuk berjaga-jaga saja. Sebelum senapan angin, pemuda ini sudah membekali diri dengan Taji, sejenis pisau kecil di tas ranselnya.
Hampir setiap pekan, ada saja korban atas ulah sekelompok orang brutal ini. Baru-baru ini, kata dia, justru semakin sadis. Mereka beroperasi mulai pukul 23.00–06.00 Wita. Warga Makassar yang berniat keluar pada jam tersebut, nyawa taruhannya.
“Sebab geng motor ini bukan lagi incar warga biasa, tapi polisi juga berani mereka incar,” ujar dia.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas)Keamanan untuk menjaga keamanan daerah. Mereka terdiri dari warga, LSM, dan unsur kepemudaan. Ia juga meminta bantuan TNI untuk membantu kepolisian.