Senin 23 Feb 2015 15:43 WIB

Perang, TNI: Rakyat Tidak Perlu Khawatir

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ilham
 Prajurit wanita TNI Satgas Kontingen Garuda (Konga) TNI Unifil Lebanon mengikuti upacara pelepasan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (10/12).(Antara/Indrianto Eko Suwarso)
Prajurit wanita TNI Satgas Kontingen Garuda (Konga) TNI Unifil Lebanon mengikuti upacara pelepasan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (10/12).(Antara/Indrianto Eko Suwarso)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Mayjen TNI Fuad Basya menegaskan, rakyat tidak perlu khawatir soal kemampuan TNI dalam upaya menegakkan kedaulatan dan mengamankan seluruh wilayah NKRI. Meskipun ada klaim yang menyebut, Indonesia hanya akan bisa bertahan dalam tiga hari jika berada dalam kondisi perang konvensional.

Sebelumnya, berdasarkan akun twitter Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, dengan akun @Ryamizard_R, Indonesia diprediksi hanya akan sanggup bertahan paling lama tiga hari. Hal ini lantaran dipengaruhi kurangnya ketahanan energi atau pasokan BBM yang dimiliki Indonesia.

Lebih lanjut, akun tersebut menyebutkan, Indonesia tidak memiliki cadangan BBM yang disimpan secara khusus jika terjadi hal-hal darurat seperti bencana alam dan lain-lain. Bahkan, jika dibanding negara lain, cadangan BBM Indonesia berada jauh di bawah negara-negara tetangga, seperti Malaysia yang memiliki cadangan hingga 30 hari, atau Jepang, Korea, dan Singapura yang memiliki cadangan untuk 50 hari.

Sementara yang ada saat ini, Indonesia hanya memiliki cadangan operasional yang digunakan setiap hari. Cadangan operasional itu pun diperkirakan hanya disiapkan untuk 17 hari. Kondisi ini jelas akan melemahkan posisi Indonesia, terutama dalam menghadapai perang konvensional.

Namun, Mabes TNI enggan terlibat lebih jauh dan menolak berkomentar dalam polemik serta 'cuitan' yang dikeluarkan oleh akun twitter Menhan tersebut. TNI menekankan, semua kekuatan TNI akan selalu siap jika suatu saat dibutuhkan untuk terjun dalam kondisi perang.

''Intinya TNI siap melakukan operasi secara maksimal dan berhasil guna. Jadi rakyat ataupun masyarakat tidak perlu khawatir akan hal itu,'' kata Fuad saat dihubungi Republika, Senin (23/2).

Perwira bintang tiga itu menambahkan, pasokan BBM menjadi tugas pemerintah dan TNI tidak mau berkomentar secara jauh. Fuad pun enggan menyebut, apakah TNI memiliki permasalahan terkait kurangnya pasokan BBM. Namun, secara khusus, apapun kondisinya dan kendala yang dihadapi, TNI akan selalu mempersiapkan diri untuk bisa menjaga kedaulatan NKRI.

''Kami akan selalu siap dan optimal serta mempersiapkan diri baik dari segi materil, personil, ataupun alutsista-alutsista yang kami miliki,'' ujar Fuad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement