Senin 23 Feb 2015 13:29 WIB

Dubes RI Ditolak Brasil, Pembelian Alutsista Dikaji Ulang

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indah Wulandari
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) dan Mensesneg Pratikno (kiri) memberikan keterangan pers terkait polemik pelantikan Kepala Kepolisian RI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/2).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) dan Mensesneg Pratikno (kiri) memberikan keterangan pers terkait polemik pelantikan Kepala Kepolisian RI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Brasil yang saat ini tengah merenggang membuat beberapa kesepakatan dikaji ulang.

Pemerintah bersama dengan DPR RI pun tengah mengkaji kembali kerjasama dengan pemerintah Brasil serta rencana pembelian alutsista dari Brazil.

"Lagi dipertimbangkan," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (23/2).

Pemerintah Indonesia pun secara tegas melayangkan protes kepada Brasil dengan menarik pulang Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Brasil Toto Riyanto.

Sebelumnya, wakil Ketua Komisi I DPR RI Tantowi Yahya mengatakan, pihaknya pun memberikan dukungan terhadap sikap tegas pemerintah memanggil pulang Dubes RI di Brasil.

"Sikap Pemerintah sudah benar, oleh karenanya patut didukung," kata Tantowi dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu (21/2).

Ia mengatakan, pemberian surat kepercayaan adalah hak negara akreditasi. Namun, pembatalan penyerahan kepada Dubes Indonesia saat yang bersangkutan telah berada di istana kepresidenan bersama dengan dubes-dubes lain merupakan bentuk pelecehan diplomatik.

"Tidak ada negara yang bisa mendikte hukum negara lain dan Brasil sebagai negara berdaulat seharusnya memahami dan memaklumi itu," kata Tantowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement