REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) sangat dibutuhkan di tengah pesatnya pembangunan kota di Cirebon. Karena itu, Pemerintah Kota Cirebon menganggarkan sekitar Rp 3 miliar untuk pembuatan RTH.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cirebon, M Taufan Bharata menyebutkan, anggaran itu rencananya digunakan untuk pengadaan lahan dan penanaman tumbuhan RTH. Adapun, luas lahan yang disiapkan kurang lebih dua hektare.
''RTH ini nantinya akan berfungsi sebagai pori-pori kota,'' kata Taufan.
Taufan mengungkapkan, selama ini RTH Kota Cirebon belum memenuhi persentase yang diharuskan, yakni 30 persen dari luas kota. Padahal, perkembangan pembangunan Kota Cirebon semakin pesat.
''Kendaraan semakin banyak, polusi pun bertambah. Sedangkan di sisi lain RTH-nya minim,'' terang Taufan.
Selain pembuatan RTH, Cirebon juga akan memperbaiki taman-taman kota yang ada. Saat ini, tanaman di dalam taman kota rata-rata kurang tertata indah dan rapi.
Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Lili Eliyah membenarkan masih minimnya RTH di Kota Cirebon. Karena itu, pembuatan RTH yang sesuai aturan tak boleh ditunda lagi.
''RTH harus sudah mulai dibangun karena kota makin berkembang,'' tegas Lili.
Selain mengurangi polusi, RTH juga bisa berfungsi sebagai daerah resapan air. Apalagi, setiap musim hujan, Kota Cirebon kerap tergenang banjir di sejumlah titik.