REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengelar rapat untuk mengantisipasi kenaikan harga beras.
"Selama tiga bulan ini Gubernur sudah mengintruksikan untuk memantau harga beras. Tentang kenaikan baru-baru ini, besok kita akan mendiskusikannya di rapat pimpinan," ujar Saefullah pada Republika, Ahad (22/2).
Menurutnya, saat ini harga bahan makanan pokok itu sudah menembus angka Rp 10 ribu per kilo. Saefullah menyampaikan bahwa Dinas UMKM dan Perdagangan bertanggung jawab untuk melakukan pantauan operasi harga beras. Makka itu, besok pun Kepala Dinas UMKM Joko Kundaryo akan memaparkan hasil pantauannya di lapangan.
"Dari hasil pemaparan Kadis besok, selanjutnya Pa Gubernur akan mengambil keputusan," katanya.
Ia sendiri belum bisa memastikan langkah apa yang akan diambil oleh Pemerintah Provinsi Jakarta untuk menghadapi kenaikan harga beras ini. Sebab keputusannya akan sangat tergantung pada hasil rapat senin mendatang.
Mengenai persediaan beras, sebelumnya Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan, bahwa stok di Jakarta masih aman, walaupun suplainya turun. Namun hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan, sebab bulan depan sudah mulai panen raya.
Adapun daerah lain yang mengalami kenaikan harga beras seperti, Bali, Cirebon, Idramayu, dan Bandar Lampung. bahkan di Bandar Lampung kenaikannya terjadi hampir setiap pekan. Saat ini harga beras di sana mencapai Rp 14 ribu paling mahal.