REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Muhidin Muhammad Said menyatakan, akan mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengaudit Lion air secara total. Hal ini menyikapi peristiwa delay Lion Air yang sempat menghebohkan penerbangan di Indonesia.
Politisi Partai Golkar ini menyatakan, audit Kemenhub harus mencakup sisi manajemen dan juga sisi Standar Operation Procedure (SOP). “Audit ini harapannya bisa menemukan penyebab kenapa persitiwa ini bisa terjadi,” ujarnya, Ahad (22/2).
Menurut dia, ada keanehan pihak Lion Air dalam menghadapi persitiwa ini.Seperti proses refund yang mesti ditalangi dulu oleh pihak Angkasa Pura II. Selain itu, pengecekan SOP penerbangan yang diterapkan oleh Lion Air sangat penting. Ini karena rusaknya beberapa peswat bisa berefek domino pada seluruh rute penerbangan. “Ini mesti di cek apa ada SOP yang dilanggar,” ujarnya.
Sebelumnya sebanyak 567 penerbangan Lion Air mengalami keterlambatan terbang sejak Rabu (18/2) pukul 17.00 hingga Ahad (22/2) pukul 12.00 WIB. Direktur Operasional PT Angkasa Pura II, Djoko Murjatmodjo mengatakan angka ini hanya untuk keberangkatan dari Bandara Soekarno Hatta saja.
Djoko juga menambahkan, rute yang paling berdampak adalah rute Jakarta menuju Medan. Rute Jakarta-Medan memiliki setidaknya 20 penerbangan oleh Lion Air sendiri dalam satu hari. "Rute ini, untuk semua maskapai ada 40 flight. 20 di antaranya dioperasikan oleh Lion Air," jelas Djoko.