Ahad 22 Feb 2015 20:33 WIB

Relokasi SDN Cileungsir Masih Terhambat

Rep: C71/ Red: Djibril Muhammad
ilustrasi
Foto: dok. pribadi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPARNA – Proses relokasi SDN Cileungsir di Desa Ciandum, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya masih membutuhkan waktu. Pemerintah Kabupaten masih menunggu kepastian penggunaan calon lahan relokasi tempat menimba ilmu bagi 128 siswa itu.

Meski begitu, pihak sekolah berharap relokasi bisa segera terwujud agar para siswa tak lagi kesulitan mengakses pendidikan.

"Saya meneruskan aspirasi masyarakat. Dalam rapat dengan wali murid, sudah banyak yang meminta sekolah dipindahkan," ujar Kepala SDN Cileungsir, Suhimat, Ahad (22/2).

Suhimat pun mengakui tuntutan wali murid dan masyarakat sekitar memang masuk akal setelah 'blusukan' ke rumah-rumah murid. Dengan lokasi sekolah saat ini, seluruh siswa harus menempuh medan berbahaya dengan jarak berkisar lima hingga delapan kilometer.

Selain itu, biaya untuk perawatan sekolah sangat tinggi karena akses menuju sekolah buruk. "Biaya untuk angkut material perbaikan bisa melonjak hingga tiga kali lipat karena mobil tidak bisa sampai ke sekolah dan harus menggunakan ojek palang," ujar Suhimat.

Untuk itu, Suhimat berkoordinasi dengan aparat desa untuk mengupayakan pengadaan lahan seluas dua hektare dan dekat dengan akses jalan. "Kalau sekolah bisa pindah bisa memangkas jarak tempuh siswa hingga 50 persen," ujar Suhimat.

Kepala Desa Ciandum, Ajat Sudrajat menyampaikan, lahan seluas dua hektare merupakan bekas perkebunan karet milik PT Marba. "Rencananya selain sekolah lahan tersebut juga akan dibangun puskesmas pembantu dan masjid," ujar Ajat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement