Ahad 22 Feb 2015 15:18 WIB
Plt Pimpinan KPK

Dua Agenda Mendesak KPK Menurut ICW

Rep: C82 / Red: Ilham
 Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti (kiri) bersalaman dengan Ketua sementara KPK Taufiequrachman Ruki (kanan), usai melakukan pertemuan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (20/2). (Antara/Vitalis Yogi Trisna)
Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti (kiri) bersalaman dengan Ketua sementara KPK Taufiequrachman Ruki (kanan), usai melakukan pertemuan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (20/2). (Antara/Vitalis Yogi Trisna)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Ade Irawan mengatakan, ada dua hal yang harus menjadi prioritas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di bawah kepemimpinan saat ini. Dua hal ini harus segera dikerjakan oleh pimpinan KPK.

"Pertama, harmonisasi relasi dengan Kepolisian. Kedua, menyelesaikan kasus Pak BG (Komjen Pol Budi Gunawan)," kata Ade kepada Republika, Minggu (22/2).

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo resmi menunjuk Indriyanto Seno Adji, Deputi Pencegahan KPK Johan Budi, dan mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki menjadi pelaksana tugas pimpinan KPK. 

Ade menilai, para pemimpin KPK saat ini sebaiknya tidak membuat kebijakan-kebijakan yang sangat strategis yang bersifat institusional. Kelima pimpinan tersebut, lanjutnya, sebaiknya fokus untuk menyelesaikan dua hal tersebut di samping juga mengusut kasus korupsi yang ditangani KPK.

"Misalnya, yang diusulkan Pak Ruki untuk rekrut penyidik. Kalau menurut saya jangan dulu. Dua itu yang harus diprioritaskan," ujarnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal kinerja KPK di bawah kepemimpinan transisi tersebut. Menurut Ade, komitmen tiga pimpinan baru yang masih belum terlihat saat ini membuat masyarakat harus kritis dalam mengawasi kinerja mereka.

"Kalau kita lihat track record, menurut kami mestinya ada opsi lain yang bisa ditinjau presiden. Makanya harus dikawal, cara mengawalnya dikasih agenda tadi," kata Ade.

Ade pun menyayangkan pemilihan nama Indriyanto Seno Adji yang diketahui pernah menjadi pengacara sejumlah koruptor sebagai Plt Pimpinan KPK. Menurutnya, presiden harusnya sangat berhati-hati dalam memilih Plt Pimpinan KPK.

"Mestinya ketika memilih harus liat track record, kapabilitas, kompetensi, integritas. Sekarang yang penting kita harus kawal terus," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement