REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Harga beras di Denpasar Bali sejak dua hari terakhir mengalami kenaikan yang signifikan. Beras C4 dengan merek dagang Putri naik sebesar Rp 20.000-Rp 25.000 per kemasan 25 kilogram.
"Jadi kenaikannya Rp 1.000 per kilogram," kata pemilik Rumah Makan Padang Pondok Duo, Kuta, Bali, Yos Rizal, Ahad (22/2).
Kepada Republika, Yos mengatakan, kenaikan harga beras jenis itu sangat mengejutkan. Padahal, dia membeli beras di distributor yang memang sudah menjadi langganannya. Untuk dua restoran yang dimilikinya, Yos memerlukan sekurangnya 100 kilogram per hari.
Akibat kenaikan harga beras, sejumlah rumah makan di kawasan kota Denpasar juga menaikkan harga jualnya.
Kabid Kerjasama dan Perlindungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar, Jarot Agung Iswahyudi mengataka, akan memantau kenaikan harga beras pada Senin (23/2). Karena itu dia belum berani meberikan keterangan mengenai perkembangan harga terbaru komoditi beras. "Kami akan cek dulu, seperti apa keadaannya di lapangan," katanya.
Jarot mengatakan, kalau nanti hasil survei di lapangan menunjukkan adanya kenaikan harga yang merugikan masyarakat, pemerintah akan meminta Bulog untuk melakukan operasi pasar.
Menurut Jarot, beras C4 dengan mereka dagang Putri memang lebih disukai oleh masyarakat Bali ketimbang merek dagang lainnya. Karena itu, begitu pasokan dari Jawa sulit, harga langsung naik. "Padahal tidak ada alasan yang cukup kuat untuk menaikkan harga. Termasuk soal cuaca, kan masih wajar-wajar saja," katanya.