Ahad 22 Feb 2015 13:16 WIB

Kalimantan Masih Terbuka untuk Transmigran Jabar

Rep: Arie Lukhardianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Kawasan pemukiman transmigrasi di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Sambas, Kalimantan Barat.  (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Kawasan pemukiman transmigrasi di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Sambas, Kalimantan Barat. (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Transmigran asal Jabar, banyak diminati oleh provinsi lain. Karena, budaya masyarakatnya yang terkenal ramah. Minat masyarakat Jabar bertransmigrasi pun tinggi. Namun, tak semua daerah masih terbuka untuk transmigran.

''Sumatra sudah amat sangat tersisa sedikit untuk transmigran. Bahkan, sudah ga ada, paling bisa ke Sumsel. Yang paling terbuka Kalimantan dan Maluku,'' ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar, Hening Widiatmoko kepada Republika Ahad, (21/2).

Menurut Hening, selain terkenal ramah, transmigran asal Jabar juga terkenal patuh dan tak macam-macam. Namun, sayangnya untuk mengirimkan transmigran ke Sumtra sudah tak bisa lagi karena penuh.  ''Daerah Sumatra yang paling memungkinkan paling Sumatra Selatan. Misalnya, Banyuasin Muara enin,'' katanya.

Menurut Hening, transmigran asal Jabar bisa saja dikirimkan ke daerah yang sudah penuh. Asalkan, ada kerja sama antar daerah. Kuota transmigrasi untuk masyarakat JabarN tahun ini 133 kepala keluarga. "Anggarannya dari Kementerian. Tapi,  ada sharing  dengan APBD Provinsi dan APBD kota kabupaten,''katanya.

Sementara menurut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ia meminta kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi agar kuota transmigrasi asal Jawa Barat ditambah tiga kali lipat.

"Permintaan tambahan transmigran asal Jabar, datang dari berbagai tempat atau daerah. Hanya saja kan kita dikuota oleh kementerian transmigrasi," ujar Ahmad Heryawan.

Heryawan mengatakan, sejumlah daerah yang meminta tambahan kuota transmigran asal Jawa Barat adalah Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan.

Oleh karena itu, kata Heryawan,  pihaknya akan segera mengirimkan surat permintaan tambahan kuota transmigran asal Jawa Barat kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

"Kami segera layangkan surat permintaan ke kementerian untuk tambahan kuota Jabar. Mudah-mudahanan ke depan kuotanya bertambah," katanya.

Berdasarkan data Pemprov Jabar pada tahun 2012 kuota transmigrasi hanya 680 Kepala Keluarga (KK), lalu pada 2013 sebanyak 435 KK dan tahan 2014 lalu sebanyak 130 KK. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement