Ahad 22 Feb 2015 09:41 WIB

Hanura Usung Imam Budi Hartono untuk Calon Wali Kota Depok

Gapura Kota Depok (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Gapura Kota Depok (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua DPC Hanura Kota Depok Jawa Barat Syamsul Marasabessy mendukung pencalonan kader PKS Imam Budi Hartono (IBH) untuk maju sebagai calon wali kota Depok periode 2016-2021.

"Kami siap berkoalisi dengan PKS untuk mengusung IBH jadi cawalkot (calon wali kota, ret) Depok," kata Syamsul, di Depok, Ahad (22/2).

Menurutnya, sosok Imam Budi Hartono merupakan figur yang tepat untuk memimpin Kota Depok ke depan. Imam dinilai mempunyai kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin kota yang berjuluk kota belimbing tersebut.

"Kami melihat dukungan terhadap IBH di masyarakat sangat tinggi," katanya.

Menurut Syamsul, komunikasi politik dengan Imam Budi Hartono telah dilakukan sejak dia ditunjuk sebagai ketua tim sukses pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013. Saat itu Hanura berkoalisi dengan PKS untuk mengusung Ahmad Heryawan.

"Kami berhasil memenangkan Ahmad Heryawan dan komunikasi politik terus dilakukan hingga kini," katanya menambahkan.

Untuk Pilkada Depok yang direncanakan digelar pada Desember 2015, kata Syamsul, pihaknya berharap dapat bersama-sama PKS untuk mengusung Imam Budi Hartono.

Dikatakannya, dengan pengalaman Imam Budi sebagai anggota DPRD Kota Depok selama dua periode dan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat satu periode, Imam dapat memahami dan memberikan solusi pemecahan permasalahan yang ada di Depok.

Sebelumnya Ketua Bidang Kebijakan Publik DPD PKS Kota Depok Muttaqin mengatakan partainya menyiapkan tiga nama calon wali kota Depok yaitu Imam Budi Hartono, Idris Abdul Shomad, dan Supariyono.

"Tiga nama tersebut akan diuji publik untuk mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, elektabilitas dan popularitas mereka di masyarakat menjadi variabel yang menentukan siapa diantara mereka yang layak untuk menjadi calon wali kota Depok menggantikan Nur Mahmudi Ismail yang juga berasal dari PKS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement