REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Maskapai TransNusa berminat untuk melayani penerbangan Batam-Jakarta dan Batam-Palembang dengan pesawat jenis Boeing 737.
"Mereka sudah sampaikan keinginannya dan permohonannya pada kami. Mereka sampaikan akan mengoperasikan Boeing 737 untuk melayani rute tersebut," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso di Batam, Sabtu.
Meski sudah mengajukan permohonan ke Bandara Internasional Hang Nadim Batam, kata Suwarso, belum diketahui kepastian untuk melayani rute-rute tersebut.
"Untuk kapan mulai beroperasinya dari Hang Nadim kami belum mengetahui. Tentunya masih menunggu izin dari Kementerian Perhubungan," kata dia.
Jika TransNusa mulai beroperasi, kata dia, maka rute Batam-Jakarta yang selama ini juga dilayani oleh Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Sriwijaya air akan semakin ramai.
Demikian juga dengan rute Batam-Palembang yang selama ini sudah dilayani oleh Lion Air dan Citilink.
"Yang pasti ini akan semkin memberikan banyak pilihan bagi masyarakat selain juga menguntungkan bagi Bandara Internasional Hang Nadim meski saat ini sudah padat," kata Suwarso.
Maskapai TransNusa selama ini dikenal sebagai maskapai carter dengan mengoperasikan pesawat-pesawat kecil. Baru-baru ini maskapai tersebut juga mendatangkan pesawat ATR 72-600 untuk melayani sejumlah penerbangan termasuk Tanjungpinang-Anambas di Provinsi Kepri.
Suwarso juga mengatakan, sebelumnya New Jatayu Air juga sudah mengajukan untuk terbang ke Jakarta, Medan, Bandung dari Batam. Namun meski sudah sekitar dua bulan mengirimkan pesawat ke Hang Nadim, namun hingga saat ini belum terbang juga.
"Mereka masih menunggu izin dari bandara lain. Jadwal yang diinginkan belum sesuai dengan slot yang ada pada bandara tujuan," kata dia.
Ia berharap, perizinan maskapai tersebut segera selesai sehingga pesawat yang sudah terparkir lama di apron Hang Nadim bisa diterbangkan.
"Sebenarnya apron sudah sangat padat. Apalagi ada satu pesawat Jatayu yang terparkir. Kami juga berharap agar segera terbang, agar apron bisa digunakan pesawat lain untuk melayani penumpang," kata Suwarso.