REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti yang telah diketahui, sebelumnya Presiden Joko Widodo dan Badan Kerjasama Internasional Jepang atau Japan International Cooperation Agency (JICA), Akihiko Tanaka sempat membicarakan perampungan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Istana beberapa waktu lalu.
Pihak JICA sendiri menyatakan, nantinya akan membantu menuntaskan pembiayaan proyek MRT Jakarta tahap I Lebak Bulus-Bundaran HI yang didanai oleh perusahaan tersebut. Selain itu, JICA berkomitmen membantu membiayai proyek-proyek untuk mengatasi macet di Jakarta.
Akan tetapi menurut Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami kiranya masyarakat juga perlu mengetahui proyek MRT Koridor Selatan Utara Tahap I yaitu dari Lebak Bulus-Bundaran HI, yang sebagian besar pendanaan proyek MRT ini berasal dari pinjaman JICA sisanya dari APBN dan APBD. JICA telah memberikan komitmen untuk membiayai proyek ini sampai seluruh pekerjaan konstruksi Tahap I ini selesai.
Dukungan JICA diberikan dalam bentuk penyediaan dana pembangunan dalam bentuk pinjaman. "Komitmen yang telah diberikan JICA terhadap bantuan pembangunan MRT ini adalah sebesar 125,2 miliar yen, sedangkan loan agreement yang telah diberikan 50,019 miliar yen, terdiri dari loan agreement No. IP-536 sebesar 1,86 miliar yen, dan loan agreement No. IP-554 sebesar 48,15 miliar yen," jelas Dono.
Sedangkan lama pengerjaan proyek Tahap I ini diperkirakan akan selesai pada 2018 mendatang. "Insya Allah kami ingin pembangunan Tahap I ini mencapai target, yaitu pada 2018 minimal harus sudah kelar. Mengingat MRT ini merupakan salah satu program pemerintah guna mengatasi macet Jakarta. Jadi pengerjaannya harus cepat," ujarnya saat dihubungi Republika.