Sabtu 21 Feb 2015 04:11 WIB

Sopir Sang Engon Diduga Salah Mengambil Jalur

Rep: s bowo pribadi/ Red: Esthi Maharani
 Petugas polantas, PT Jasa Marga., dan Basarnas bahu membahu melakukan proses evakuasi para korban kecelakaan bus PO Sang Engon, di jalan tol ruas Jatingaleh- Tembalang, Jumat (20/2).
Foto: Bowo S Pribadi/Republika
Petugas polantas, PT Jasa Marga., dan Basarnas bahu membahu melakukan proses evakuasi para korban kecelakaan bus PO Sang Engon, di jalan tol ruas Jatingaleh- Tembalang, Jumat (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Sopir bus PO Sang Engon diduga salah mengambil jalur, sebelum terjadi kecelakaan maut yang merenggut 15 korban tewas.

 

Sedianya bus yang datang dari Pekalongan dan masuk tol Semarang melalui gerbang Krapyak ini mengambil jalur kearah gerbang tol Kaligawe untuk mengakses Bojonegoro.

 

Namun sopir bus mengambil jalur lurus ke arah gerbang tol Tembalang. Karena tak menguasai medan, sopir bus naas ini kaget saat melintas di jalur menikung dan menurun ke kiri.

 

“Sehingga bus menabrak dan ‘melompat’ beton pagar pembatas jalan dan terguling di jalur yang berlawanan,” kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Nor Ali saat meninjau proses evakuasi korban, Jumat (20/2).

 

Menurut Kapolda, saat meintas di jalan yang menikung tajam ini, bus diperkirakaan melaju dengan kecepatan lebih dari 100 kilometer per jam. Sehingga pengemudi tidak dapat menguasai kendaraannya.

“Ini bisa menjadi indikasi sopir lali dalam mengendarai di jalan tol ini,” lanjut Kapolda.

 

Seperti diketahui, bus PO Sang Engon mengangkut 58 penumpang rombongan jamaah asal Bojonegoro, Jawa Timur. Rombongan yang terdiri atas orang tua dan anak- anak ini baru saja mengikuti pengajian Kliwonan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement