Sabtu 21 Feb 2015 13:13 WIB

Nara Sumber Diminta tak Atur Arah Pemberitaan

Pemukulan terhadap wartawan masih saja terjadi.
Pemukulan terhadap wartawan masih saja terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo mengimbau nara sumber berita untuk mengubah persepsi transaksional dalam hubungannya dengan wartawan. Tujuannya guna menjaga independensi pers.

"Semua berpikir transaksional saat berhubungan dengan wartawan, hingga hal itu menjadi pola umum. Tolong jaga independensi media, jangan meminta dan memberi," kata Agus dalam diskusi bertema 'Antisipasi Maraknya Pers Abal-abal' di Gedung PWI Jaya, Jakarta, Jumat (20/2).

Sumber berita, ujar dia, harus menerapkan prinsip 'fire wall' atau memisahkan urusan iklan dan berita. Ia menegaskan sumber berita tidak boleh mengatur arah pemberitaan karena hal itu sepenuhnya hak wartawan.

Persepsi transaksional pada sumber berita seperti pejabat, pengusaha, artis dan instansi pemerintah, kata dia, jika terus diterapkan akan membentuk kalangan wartawan tidak profesional yang mengancam demokrasi Indonesia.

Ia mengakui persepsi ini masih sulit diubah dari sumber berita sehingga keberadaan wartawan tidak profesional semakin menjamur dan meresahkan.

"Sulit melakukannya pada humas instansi yang mengundang wartawan. Perpektif itu seperti sudah tertanam, padahal transaksional di kalangan sumber berita dan wartawan berpengaruh munculnya wartawan tidak profesional karena mereka terbiasa ada yang menyediakan," tutur dia.

Selain mengubah perspektif transaksional, ia menyarankan agar sumber berita mengalihkan alokasi dana untuk pers ke dalam bentuk pelatihan yang bermanfaat jangka panjang bagi wartawan. "Instansi negara di setiap level menyediakan dana untuk wartawan. Dana ini jangan dihilangkan, tapi alokasinya harus diubah, jangan uang tunai, bisa dialokasikan kerja sama membuat pelatihan jurnalisme atau wirausaha," paparnya.

Ia meminta sumber berita membantu wartawan tanpa menggerogoti profesionalisme serta menaati prinsip 'fire wall' dan menerapkan 'good corporate governance' dalam hubungannya dengan komunitas media.

Sementara untuk wartawan, ia mengimbau mereka menjalankan kebebasan dengan penuh tanggung jawab agar media terus berperan positif dalam agenda demokrasi Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement