REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Keluarga terpidana mati kasus narkotika, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan sudah dua hari terakhir absen berkunjung ke Lapas Kerobokan, Depasar.
Hal itu diduga karena mereka yakin terpidana yang dikenal dengan anggota Kelompok Bali Nine itu sudah aman dan bebas dari eksekusi mati.
"Mereka berfikir stidaknya hingga bulan depan, kedua terpidana tidak akan dieksekusi," kata sumber di Lapas Kerobokan, Jumat (20/2).
Sumber yang enggan disebutkan jati dirinya mengatakan, sejak keluarga Chan dan Sukumaran kembali ke Australia, suasana Lapas Kerobokan juga mulai sepi.
Selain wartawan yang mendatangi Lapas mulai menghilang karena buruannya banyak yang pulang ke Australia, ruang kunjungan lebih sepi karena selama ini hanya keluarga Sukumaran dan Chan yang jumlahnya paling banyak saat jam besuk.
Mengenai pelaksanaan eksekusi mati para terpidana, sumber mengatakan, sesuai dengan surat perintah Jaksa Agung, akan dilaksanakan bulan depan. Namun sebut sumber, dia tidak mengetahui tanggal pastinya, karena bersifat sangat rahasia.
"Kami tidak mengetahui kapan diberangkatkan ke Nusakambangan, karena yang tahu hanya bos-bos saja," kata sumber.
Sejak keluarga Chan dan Sukumaran tidak lagi berkunjung ke LP, praktis hanya pengacara mereka yang asal Australia, Julian, yang datang mengunjungi kedua terpidana itu.
Sempat juga kata sumber Konsulat Australia di Bali yang datang membesuk. "Tapi jumlah tamu yang mengunjungi keduanya sudah semakin sepi," katanya menambahkan.