Sabtu 21 Feb 2015 01:11 WIB

Patroli di Taman Nasional Gunung Leuser Diperkuat

Salah satu sudut Taman Nasional Gunung Leuser, di Provinsi Sumatera Utara.
Foto: http://www.wisatanesia.com
Salah satu sudut Taman Nasional Gunung Leuser, di Provinsi Sumatera Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim patroli gabungan polisi hutan (polhut) dari Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Stabat dan Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia Program akan memperkuat patroli di lokasi rentan perburuan dan aktivitas pembukaan hutan yang masih terus terjadi di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Manager Program WCS-Indonesia Program dilansekap Sumatera Utara Munawar Kholis mengatakan pada 2015, patroli akan semakin diperkuat untuk menghentikan kerusakan yang masih terus berlangsung di dalam kawasan.

Patroli bersama yang telah dilakukan tim dari WCS dan Polisi Hutan TNGL tersebut, menurut dia, diperkuat dengan implementasi Spatial Monitoring and Reporting Tool Patrol (SMART Patrol) yang dikembangkan di seluruh resort di taman nasional tersebut bersama dengan peluncuran program Resort Base Management (RBM) pada 2013.

Hasil dari patroli bersama sejak 2011 tersebut, ia mengatakan tim berhasil mengidentifikasi lokasi-lokasi rentan perburuan dan aktivitas pembukaan hutan yang masih terus terjadi. Karena itu rencananya patroli bersama 2015 akan diperkuat di lokasi tersebut.

"Kami akan menindak para perambah hutan secara tegas agar dampak perusakan dan perambahan hutan konservasi sebagai bagian dari kawasan lindung tidak terulang kembali" katanya.

Country Director Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia Program Noviar Andayani mengatakan penangkapan oleh Polhut ini merupakan upaya strategis untuk menyelamatkan ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser yang saat ini telah berada dalam Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya.

Patroli yang telah dilakukan oleh Polisi Hutan, menurut dia, adalah kegiatan yang harus dijalankan secara berkelanjutan untuk menjaga aset kehutanan karena sangat berpengaruh kepada kelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement