REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Provinsi Banten menempati peringkat keenam Nasional 2014 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dengan nilai investasi sebesar Rp 8 triluin. Jumlah ini naik dari tahun 2013 yang hanya mendapat investasi sekitar 4 juta USD atau sekitar Rp 5 triliun.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten Ranta Soeharta mengatakan dari Rp 8 triliun tersebut didapat dari sekitar 100 proyek.
"Untuk 2013, nilai proyeknya sama ada sekitar 101 proyek, tapi 2014 nilainya yang besar, jadi nilai investasinya naik," kata Ranta saat ditemui diruangannya, Jumat (20/2).
Sementara, Ranta memaparkan, untuk penyumbang investasi terbesar PMDN berasal dari sektor Sumber Daya, yaitu dari listrik, gas, dan air, dengan jumlah presentase sebanyak 67 persen.
"Kalau penyumbang tersebusar PMDN paling banyak, adalah listrik, gas, dan air dengan jumlah investasi sebesar Rp 5,39 Triliun," ungkapnya.
Sementara, untuk penyumbang terbesar kedua berasal dari industri logam dasar, barang logam dan mesin elektronik. Barang-barang tersebut menyumbang investasi dengan nilai Rp 1,89 triliun atau sebanyak 23 persen dari total keseluruhan PMDN.
Dan yang ketiga, penyumbang terbesar untuk PMDN adalah industri makanan dengan nilai investasi sebanyak Rp 0,2 triliun atau sekitar dua persen dari keseluruhan investasi. "Selebihnya berasal dari semua industri sebanyak 8 persen atau sebanyak Rp 0,52 triliun," katanya.
Pada tahun ini target, serta strategi sudah dibicarakan dan akan disampaikan langsung oleh Plt Gubernur Rano Karno. "Rencananya minggu depan Plt Gubernur akan melakukan konpres terkait rencana, target, dan strategi untuk 2015 in, saya tidak bisa mendahului," jelasnya.