Jumat 20 Feb 2015 11:38 WIB
Kisruh Lion Air

Lion Air Delay, AirAsia Kena Imbasnya

Rep: C85/ Red: Indira Rezkisari
Puluhan penumpang pesawat Lion Air menyerbu loket penjualan tiket di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (20/2). Para penumpang Lion Air protes dan meminta pengembalian uang akibat delay puluhan jam yang dialami.
Foto: Antara
Puluhan penumpang pesawat Lion Air menyerbu loket penjualan tiket di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (20/2). Para penumpang Lion Air protes dan meminta pengembalian uang akibat delay puluhan jam yang dialami.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keterlambatan penerbangan maskapai Lion Air sejak Rabu (18/2) lalu membuat ratusan penumpang masih telantar di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Akibatnya, sebagian dari penumpang yang masih tak tentu nasibnya mengamuk di Terminal 3, Jumat (20/2).

Kericuhan penumpang Lion pun berdampak pada penerbangan maskapai lainnya. Salah satunya adalah AirAsia.

Sejumlah jadwal penerbangan AirAsia akibatnya turut tertunda. Saat ini AirAsia telah menyiapkan counter check-in di Terminal 2 E. Penumpang internasional yang sudah telanjur ke Terminal 3 akan diantarkan ke Terminal 2. Sekretaris Korporat AirAsia, Audrey Progastama juga telah menyampaikan notifikasi ke penumpang agar datang ke bandara lebih awal untuk mengantisipasi hal ini.

Berikut adalah daftar penerbangan AirAsia yang ikut terimbas. Yaitu  QZ262 Jakarta - Singapura, delay 140 menit. QZ250 Jakarta- Bangkok, delay 115 menit. AK383 Jakarta-Kuala Lumpur, delay 55 menit.

"Semua proses check in dari Terminal 2," ujar Audrey.

Sementara penerbangan domestik yang terkena dampak sebagai berikut, QZ7556 Jakarta-Jogja (waktu keberangkatan 05.50 WIB), delay 158 menit. QZ7510 Jakarta-Denpasar, (waktu keberangkatan pukul 06.00 WIB), delay 130 menit. Dan QZ7680 Jakarta-Surabaya (waktu keberangkatan 07.20), delay 90 menit.

"Seluruh penerbangan yang saya sebutkan di atas telah diberangkatkan. Baik domestik maupun internasional," lanjut Audrey.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement