Rabu 18 Feb 2015 11:20 WIB

WN Aussie Jalan 830 Km Demi Muslim dan Non-Muslim Damai

Pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama bertemu tokoh-tokoh Muslim AS
Foto: VOA
Pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama bertemu tokoh-tokoh Muslim AS

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pejalan kaki Bali-Jakarta asal Australia Craig Leslie Hodges mengusung misi damai dalam aksi "Peace Walk With Muslims". Aksi itu ia lakukan untuk menunjukkan kepada dunia hubungan Muslim dan Non-Muslim di Indonesia sangat damai.

"Pengalaman saya selama beberapa bulan tinggal di Indonesia justru menunjukkan mereka (Muslim dan Non-Muslim) bisa hidup damai berdampingan," ujarnya di Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Selasa (17/2).

Di sela pelepasan dirinya oleh Rektor Unitomo Bachrul Amiq untuk menempuh etape II (Surabaya-Yogyakarta), ia mengaku dirinya tergerak melakukan aksi ini karena galau atas stigma yang berkembang di kalangan masyarakat Barat terhadap kaum Muslim selama ini.

"Mereka menganggap kaum Muslim tidak bisa hidup berdampingan dengan kaum nonMuslim, tapi pengalaman saya selama beberapa bulan tinggal di Indonesia justru menunjukkan sebaliknya," katanya.

Menurut Craig yang pernah menjadi dosen tamu di Unitomo itu, aksi yang dilakukannya itu untuk mengirim pesan ke masyarakat internasional, khususnya di Barat, termasuk negaranya, Australia, stigma itu sama sekali tidak benar.

"Perjalanan saya dari Bali sampai di sini selama beberapa pekan ini juga membuktikan saya diterima di berbagai tempat yang saya singgahi. Saya juga pernah diterima dan dipersilakan beristirahat di bagian belakang sebuah masjid di daerah Probolinggo," ujarnya.

Pria berusia 42 tahun yang pernah tinggal di kawasan Semampir Sukolilo saat menjadi dosen tamu itu memulai aksinya di Denpasar, Bali, bertepatan dengan peringatan Bom Bali pada 26 Januari 2015. Selama perjalanan Craig mendapat sambutan cukup antusias dari warga.

Seluruh pengalamannya selama menempuh perjalanan ia tulis lengkap dalam lamannya www.craighodgesconsultancy.com/peacewalkwithmuslims. Begitupun semua kliping berita berbagai media yang pernah menulis berita tentang dirinya pun dipindai dan diunggah di situs tersebut.

Setelah beristirahat selama dua malam setelah menyelesaikan etape I (Denpasar-Surabaya) sejauh lebih kurang 500 kilometer Ahad pekan lalu, ia melanjutkan perjalanan memasuki etape II sejauh lebih kurang 330 kilometer pada Selasa (17/2).

Craig pernah menetap di Jepang, London, Vietnam, Tiongkok, Kamboja, Myanmar dan Australia. Sedikitnya 40 pejalan kaki dari berbagai kalangan, seperti dosen, mahasiswa dan masyarakat umum ikut menemani perjalanan pria penganut agama Budha ini. Destinasi pertamanya di etape II, yaitu Makam Sunan Ampel di kawasan Ampel Surabaya.

Craig mengatakan dia gelisah dan tidak sependapat dengan kebijakan pemerintah Australia yang mengeluarkan travel warning untuk Surabaya.

"Pesan damai ini bukan untuk orang Indonesia, tapi negara lain di dunia, terutama Australia. Muslim di Indonesia cinta damai," katanya

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement