Selasa 17 Feb 2015 20:11 WIB
Fasilitas Pejabat Mewah

Nenek Ini tak Bisa Obati Penyakitnya

Rep: c81/ Red: Dwi Murdaningsih
nenek Rupiah
Foto: Republika/Hilman Fauzi
nenek Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Di saat pejabat pemda Banten mendapat fasilitas rumah dinas mewah dengan nilai ratusan juta rupiah, sebagian masyarakat Banten ternyata tak seberuntung para pejabatnya.

Itulah yang dirasakan Rupiah, Nenek yang berumur 85 tahun. Saat ini ia tergeletak lemas di rumah tetangganya yang berbaik hati menawarkan tempatnya untuk dijadikan tempat tinggal sementara. 

Rup, biasa nenek tersebut dipanggil, sudah tidak bisa bangun, karena sakit parah yang ia derita pada bagian kakinya. Penyakit yang kurang lebih satu bulan tersbut memaksa sang nenek melakukan aktifitasnya di tempatnya berada.

Dengan berbaring, Ia makan, minum, bahkan membuang air besar atau kecil terpaksa dilakukan di tempat tidurnya. Dan tak ada yang secara khusus memerhatikannya karena sudah tak memiliki keluarganya.

Nenek sebatang kara ini dirawat tetangganya di Kampung Kebon Sawo, Kelurahan Cimuncang, Kota Serang. Mulyanto, sang pemilik rumah tak bisa tinggal diam melihat nenek yang sudah dianggapnya sebagai saudara ini sakit tanpa perawatan. Jasa sang nenek sewaktu ia kecil membuat hati kecilnya tersentuh untuk mengurus sang nenek.

Namun, kondisi keluarga Mul, tak kalah menyedihkan. Kondisi rumah yang bocor saat hujan terpaksa menempatkan nenek Rup di dalam ruang tamu. Hal tersebut membuat Nenek Rup berdesakan dengan barang-barang perabot rumah tangga milik keluarga Mul.

"Kondisi ekonomi rumah tangga saya sendiri saja sudah kebingungan, di tambah lagi harus merawat nenek yang harus megeluarkan biaya beli pempers dan obat. Jujur kami sangat kewalahan" tutur Mul saat menceritakan nasibnya.

Karena itu, Mul berharap pemerintah memerhatikan nasib warganya yang tinggal di tengah Kota Serang tersebut. "Semoga Pemerintah bisa membantu dan bisa membawanya ke panti Jompo agar mendapatkan perawatan yang sewajarnya," harapnya. 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement