Selasa 17 Feb 2015 20:45 WIB

Warga Tutup Tol Cipali karena Sering Banjir

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ani Nursalikah
Masih ditutup jalan masuk ke pintu Tol Cinere-Jagorawi (Cijago), di Cisalak, Depok, Jawa Barat, Rabu (7/12). (Republika/Rusdy Nurdiansyah)
Masih ditutup jalan masuk ke pintu Tol Cinere-Jagorawi (Cijago), di Cisalak, Depok, Jawa Barat, Rabu (7/12). (Republika/Rusdy Nurdiansyah)

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Warga Kampung Rancakandong, Kelurahan Sukamelang, Kecamatan Subang, Jawa Barat meradang. Kemarahan warga itu diluapkan dengan menutup proyek pembangunan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali).

 

Pasalnya, dampak dari pembangunan infrastruktur tersebut sering menyebabkan banjir di wilayah itu. Ketua RW 02 Kusnadi (52 tahun) mengatakan keberadaan proyek tersebut telah merugikan masyarakat.

 

Selama musim penghujan ini wilayah Sukamelang sudah lebih dari dua kali tergenang banjir. Usut punya usut, ternyata banjir tersebut akibat kecilnya gorong-gorong yang ada di Tol Cipali. Tepatnya, di atas Sungai Cigadung.

"Biasanya wilayah kamu tidak pernah banjir," ujarnya, Selasa (17/2).

Sebenarnya, warga sudah sering protes saat pembangunan jalan bebas hambatan itu supaya saluran pembuangannya diperbesar. Namun, protes warga itu sepertinya tak diindahkan.

Banjir yang paling parah terjadi dua pekan terakhir. Saat itu, banjir merendam puluhan hektare sawah. Dengan kondisi ini, lanjutnya, warga sangat kecewa. Setiap pertemuan selalu tidak ada hasilnya.‬

"Aksi kami dilakukan selama dua jam," ujarnya.

Namun, setelah warga berorasi selama dua jam, pengelola dan pelaksana proyek PT Karaba tak kunjung datang. Akhirnya, warga balik kanan dengan penuh rasa kecewa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement