REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) T Hasudungan Siregar mengatakan, Belanda merupakan salah satu negara potensial komoditas turunan cengkeh.
"Salah satu komoditas turunan cengkeh yang sering dikirim ke Belanda, yakni gagang cengkeh. Untuk Februari 2015 tercatat sebanyak 20 ton senilai 25.500 dolar AS diekspor ke negara itu," kata Hasudungan di Manado, Selasa (17/2).
Permintaan gagang cengkeh dari Belanda hampir setiap bulan terjadi. Hasudungan mengatakan, ekspor tersebut menggembirakan bagi daerah tersebut karena menunjukkan bahwa komoditas Sulut semakin diminati berbagai negara.
Ia mengatakan, ekspor komoditas itu harganya cukup tinggi, harus diimbangi dengan kualitas produk yang baik, sehingga pembeli dari Belanda tidak kecewa.
"Produk turunan cengkeh yang diekspor ke Belanda memiliki kualitas sangat baik, sehingga mereka membeli dengan harga cukup bagus," katanya. Oleh karena itu, katanya, petani tidak perlu khawatir karena produk cengkeh asal Sulut diminati masyarakat luar negeri.
"Pasar luar negeri masih sangat terbuka dengan komoditi unggulan dari Sulut, terutama cengkeh," katanya. Saat ini, harga cengkeh di sentra perdagangan Kota Manado dan sekitarnya di kisaran Rp 131.000 per kilogram.