Selasa 17 Feb 2015 13:13 WIB

Pindah ke Bogor, Jokowi Disebut Ingin Jauh Dari Himpitan Politik

Rep: C05/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat dengan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/2).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat dengan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat Politik LIPI Firman Noor menyatakan pindahnya Jokowi dari Istana Negara ke Istana Bogor menyiratkan jika dia ingin melarikan diri dari himpitan isu politik yang semakin memanas. Hal ini terkait masih panasnya isu KPK dan Polri di tengah masyarakat.

Firman menyatakan saat ini banyak sekali kepentingan yang berada di sekitar Jokowi. Hal, kata dia, menyebabkan Jokowi susah dalam menentukan keputusan terkait kasus Budi Gunawan (BG). Hal ini, dalam pandangannya yang mendasari Jokowi pindah Istana Bogor.

"Soalnya kan di Jakarta sudah diisi banyak kepentingan. Makanya Jokowi berusaha menjaga jarak dengan berbagai kepentingan itu," kata dia, Selasa (17/2).

Sebelumnya sejak Senin, (16/2), Jokowi sudah mulai berkantor di Istana Bogor. Menurut keterangan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi, Yudi Crisnandi, presiden akan lebih banyak berkantor di Istana Bogor yakni tiap akhir pekan dan waktu yang tidak ditentukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement