REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Anak sekolah di Kota Malang tidak antusias menumpang bus khusus yang disediakan Pemerintah Kota Malang. Tim survey Dinas Perhubungan Kota Malang Daniel R Lasut mengatakan, jumlah siswa yang naik angkot saat ini juga minim.
“Hari ini yang naik hanya tiga orang. Kan kita tidak boleh balik lagi cuma naikin dan nurunin aja,” ujar Daniel, Senin (16/2).
Sebelumnya, Wali Kota Malang, Mochammad Anton tidak risau dengan minimnya antusiasnya siswa menumpang bus sekolah. Menurut Anton, kurangnya sosialisasi terkait jadwal kedatangan bus sekolah menjadi penyebabnya.
Ia memastikan, uji coba dan promosi bus sekolah akan dibuat berkesinambungan. Diharapkan supaya siswa terbiasa dan berminat untuk menumpang bus saat pergi atau pulang sekolah. Anton menilai sepinya peminat bus sekolah saat ini disebabkan operasional bus sekolah yang terputus-putus. “Satu pekan jalan, satu pekan enggak,” kata Anton.
Karenanya, Pemkot Malang juga akan mereview kembali uji coba bus sekolah kali ini. Setelah itu baru pemkot menyosialisasikan dan mengoperasikan kembali bus sekolah tersebut.
“Memang harapan kami untuk bus sekolah ini segera diimplementasikan karena masyarakat sudah menunggu. Ini sebuah kebutuhan,” katanya.