REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tidak berencana membuka kantor di Istana Kepresidenan Bogor sekalipun Presiden Joko Widodo berencana akan lebih banyak bertugas di kota itu.
"Tidak. Ya pasti jauh tapi tidak setiap saat ke Bogor," kata Jusuf Kalla kepada pers usai membuka Musyawarah Nasional Palang Merah Indonesia (PMI) di Jakarta, Senin (16/2).
Menurut Wapres Kalla, dirinya masih berkantor dan tinggal di Jakarta untuk menjalankan tugas sehari-hari sebagai wakil presiden sehingga tidak perlu pindah ke Bogor.
Sekalipun memang lokasinya menjadi jauh di Bogor, namun bukan berarti dirinya menilai perlu pindah ke Kota Hujan tersebut. Terkait kepindahan Presiden Joko Widodo ke Istana Bogor apakah mendapat tekanan politik, Jusuf Kalla secara tegas mengatakan tidak ada tekanan dari partai politik atau pihak lain.
"Tidak ada dong. Masa ada tekanan," kata Jusuf Kalla.
Sebelumnya Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan bahwa Presiden RI Joko Widodo dalam tiga bulan ini akan lebih banyak menggunakan Istana Bogor. Andi mengatakan bahwa hingga saat ini Presiden Joko Widodo belum pernah menginap dan pihaknya menyiapkan jika Presiden ingin menginap.
"Kami siapkan, kemungkinan kalau Presiden memutuskan bermalam di sana. Untuk protokol kepresidenan, kebutuhan Presiden untuk mennginap satu hari, satu minggu sama saja," jelasnya.
Andi mengungkapkan bahwa di Istana Bogor ada wisma yang digunakan menginap. Namun, Andi menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo belum ada rencana untuk menginap selamanya di Istana Bogor.