REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wiranto kembali menjadi ketua umum (Ketum) Partai Hanura periode 2015-2020. Dalam musyawarah nasional yang digelar di Solo, Wiranto dipilih secara aklamasi oleh kader Hanura. Pemilihan Wiranto sebagai ketum adalah hasil putusan rapat pimpinan nasional beberap waktu lalu.
Dalam putusan itu, seluruh kader meminta Wiranto untuk kembali memimpin Hanura. Alasannya, Hanura masih membutuhkan sosok Wiranto untuk memimpin dan menyatukan kader. Politisi Hanura, Dadang Rusdiana mengatakan, Wiranto sebenarnya tidak masalah jika partai yang didirikannya itu dipimpin oleh orang lain.
"Tetapi, peserta munas berpandangan resiko perpecahan bisa lebih tinggi dan itu berbahaya untuk nasib Hanura kedepan," kata Dadang pada ROL, Ahad (15/2).
Hal senada juga disampaikan politisi Hanura lainnya, Syarifuddin Sudding. Menurutnya potensi perpecahan di Hanura ada. Sebab itu, Hanura masih membutuhkan sosok Wiranto untuk menyatukan seluruh kader. Selama ini, kata dia, belum ada sosok pemimpin di Hanura yang melebihi Wiranto.
"Kalau dipaksakan (memilih sosok lain) akan konflik," kata Sudding.