Senin 16 Feb 2015 00:27 WIB

Ibu dan Anak Tewas Dibantai di Rumahnya

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi pembunuhan.
Foto: IST
Ilustrasi pembunuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ibu hamil muda dan anaknya jadi korban pembunuhan sadis. Kedua korban merupakan warga Kampung Pasir Kihiyang, Desa Lebak Anyar, Kecamatan Pasawahan, Purwakarta, Jabar.

 

Diduga keduanya jadi korban perampokan. Keterangan yang diperoleh Republika, korban merupakan Sri (35 tahun) dan anak perempuannya, Amelia (10). Selain korban meninggal, ada seorang korban yang selamat, yakni, Alfian (lima).

Pada korban meninggal dunia terdapat sejumlah luka sayatan dan tusukan senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya. Sedangkan Alfian kondisinya kritis.

Ade Surnadi (40 ) warga setempat yang malam itu kebetulan sedang ronda mengatakan, penemuan jasad korban sekitar pukul 03.00 WIB. Sebelumnya, warga mendengar ada kegaduhan di rumah korban. Warga yang mendengar keanehan itu, lalu mendatangi rumah korban.

Saat tiba di rumah korban, warga melihat seorang pria keluar dari rumah mereka. Saat ditanya, pria asing tersebut mengaku jika dirinya merupakan saudara suami korban dari Jawa. Padahal, warga tahu jika malam itu suami korban masuk jadwal kerja shift malam di pabriknya.

"Saat itu, kami tidak curiga," ujarnya, Ahad (15/2).

Kemudian, pria asing itu langsung pamit dengan menggunakan sepeda motornya. Namun, rasa penasaran warga masih ada. Apalagi sempat terdengar kegaduhan dan teriakan minta tolong. Warga pun memberanikan diri masuk ke rumah korban. Warga terkaget-kaget melihat penghuni rumah sudah keadaan terkapar bersimbah darah.

Ibu dan anak perempuannya ditemukan sudah meninggal. Saat ditemukan, posisi ketiganya berada di sebuah kamar.

Saat itu juga, warga pun langsung melaporkan kejadian nahas yang menimpa satu keluarga ini ke pihak kepolisian. Tak lama berselang, petugas satreskrim berdatangan dan langsung melakukan identifikasi, serta olah tempat kejadian perkara (TKP). Ketiga korban dibawa ke RSUD Bayu Asi Purwakarta. Dua korban meninggal harus diotopsi. 

 

Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Tri Suhartanto membenarkan adanya peristiwa berdarah yang menimpa satu keluarga itu. Namun, pihaknya belum bisa memberikan keterangan terkait pembunuhan sadis ini.

"Kami masih mendalami kasus ini dan memintai keterangan dari sejumlah saksi," ujar Tri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement