Ahad 15 Feb 2015 17:12 WIB

Belum Terima Sosialisasi, Nelayan Babel Bingung Soal BJPS Ketenagakerjaan

 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Sejumlh nelayan tradisional Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), mengaku bingung mengurus dan memahami prosedur menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Alasannya, mereka mengaku tidak pernah menerima sosialisasi dari pemerintah daerah maupun pusat.

"Kami sangat berharap dapat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan agar mendapat perlindungan dan jaminan selama mencari ikan di tengah laut," kata seorang nelayan, Hasan di Pangkalpinang, Ahad (15/2).

Selama ini, kata dia, ratusan nelayan tradisional belum pernah mendapatkan sosialisai tentang BPJS Ketenagakerjaan yang memberikan jaminan dan santunan kecelakaan kerja, hari tua dan santunan kematian.

"Baru kali ini saya mendengar ada BPJS Ketenagakerjaan. Jika BPJS Kesehatan sudah lama mengetahui," ujarnya menambahkan.

"Meski membayar Rp 13 ribu hingga Rp 20 ribu per bulan, kami bersedia," kata Hasan menambahkan.

Selama ini, kata dia, risiko kecelakaan yang dihadapi nelayan di laut cukup tinggi, apalagi saat ini kondisi cuaca di perairan yang tidak menentu. Terkadang, katanya, kondisi cuaca sangat baik untuk menangkap ikan, namun secara tiba-tiba memburuk dan membahayakan keselamatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement