Ahad 15 Feb 2015 13:48 WIB
Kontroversi Valentine

Paket Valentine Berisi Kondom Dilaporkan ke Polisi

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Foto: Antara
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya lapor ke kepolisian untuk menelusuri unsur kesengajaan penjualan "paket valentine" berisi makanan cokelat dengan kondom dan bir yang ditemukan di sejumlah swalayan di ibu kota Provinsi Jawa Timur itu.

"Kami sudah perintahkan Kasatpol PP Irvan Widyanto untuk berkomunikasi dengan Polrestabes Surabaya mengecek unsur 'by design' atau tidak," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ketika ditemui usai peresmian Taman Pendidikan Quran (TPQ) Baitul Jamil di Surabaya, Ahad (15/2).

Menurut dia, jika aparat menemukan unsur kesengajaan dalam penjualan paket berisi cokelat, kondom dan bir tersebut maka sebuah tindakan tak terpuji dan merusak moral masyarakat, khususnya anak-anak di Surabaya.

"Kalau itu benar disengaja maka celaka. Satpol PP sudah menyampaikan ke polisi dan berharap ada tindak lanjutnya," kata Risma.

Pemkot Surabaya, lanjut dia, tidak akan berhenti merazia dan menindak tegas toko-toko swalayan yang membiarkan "paket valentine" beredar.

Pihaknya bahkan telah menutup satu toko swalayan di Surabaya Barat karena terbukti tidak mengantongi izin dan akan melakukan hal yang sama ke swalayan-swalayan lain yang terbukti melanggar.

Menurut wali kota wanita pertama di Surabaya tersebut, anak-anak muda setempat mayoritas salah menangkap esensi dan maksud "Valentine's Day" atau yang kerap disebut hari kasih sayang.

Ia menilai, pengungkapan rasa sayang saat ini hanya diartikan sepotong dan khusus kepada kekasihnya masing-masing.

"Sebenarnya esensinya bagus, yakni menunjukkan kasih sayang ke orang tua, teman dan kerabat. Tapi, anak-anak banyak yang menyalahgunakannya dan inilah yang bisa menghancurkan bangsa," kata mantan kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement