Ahad 15 Feb 2015 06:10 WIB

Makan Nasi Hajatan, 53 Orang Diduga Keracunan

Tiga orang yang mengalami keracunan setelah menyantap makanan dirawat di sebuah rumah sakit.
Foto: Antara/Feri Purnama/ca
Tiga orang yang mengalami keracunan setelah menyantap makanan dirawat di sebuah rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID,CIANJUR--Puluhan warga Desa Cibeureum, Cianjur, Jawa Barat, dibawa ke RSUD setempat, Sabtu (14/2) sekitar pukul 22.15 WIB karena diduga keracunan setelah menyantap nasi dus pada acara tujuh bulanan seorang warga.

"Usai shalat Magrib, ada pengajian dan ceramah dari ustaz setempat. Ketika hendak pulang, kami diberi nasi dus dari yang punya hajat. Bahkan, beberapa orang ada yang makan di tempat acara," kata Aan Husen (32 tahun), warga Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang.

Selang beberapa puluh menit usai menyantap nasi dus tersebut, beberapa orang warga mengeluhkan mual, sakit kepala, dan muntah. Beberapa orang di antaranya terpaksa dilarikan ke RSUD Cianjur karena kondisinya mulai memprihatinkan.

Dalam hitungan menit, kata dia, jumlah warga yang diduga keracunan nasi dus tersebut terus bertambah dan langsung dibawa ke rumah sakit.

Sementara itu, seorang perawat di IGD RSUD Cianjur membenarkan hingga menjelang tengah malam jumlah warga Cibeureum yang mengalami keracunan terus bertambah, yakni dari 11 orang menjadi 53 orang.

"Sebagian besar mengeluhkan hal yang sama mual, pusing dan muntah. Kami belum bisa memastikan penyebabnya karena bukan wewenang kami. Namun, melihat gejalanya sebagian besar warga mengalami keracunan, kondisi mereka sebagian besar mengalami dehidrasi," kata perawat berkacamata itu.

Ia memperkirakan jumlah warga yang keracunan akan terus bertambah karena informasi yang didapat dari warga yang mengantarkan korban keracunan, jumlah warga yang ikut dalam acara tujuh bulanan itu ratusan orang.

"Saat ini kami cukup kewalahan karena jumlah korban terus bertambah dan diperkirakan akan terus bertambah, sedangkan IGD saat ini sudah penuh, kemungkinan korban lain akan ditangani di luar IGD," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement