REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia mendukung upaya penyelesaian sengketa secara damai di Ukraina. Kementerian Luar Negeri RI dalam pers rilis menyampaikan bahwa Indonesia menyambut baik hasil yang telah dicapai dalam pertemuan empat pihak antara Rusia, Ukraina, Jerman dan Prancis di Minsk.
Pemerintah Indonesia berpendapat pertemuan itu menunjukkan kepada dunia internasional atas kuatnya keinginan semua pihak. Terutama dalam berupaya meredakan ketegangan di Ukraina.
Indonesia mendukung segala bentuk upaya menurunkan ketegangan dan mendorong penyelesaian sengketa secara damai. Seperti yang tertuang dalam "Pacific settlement of disputes".
Selain itu, Indonesia juga mengharapkan pertemuan lanjutan yang dapat segera menyelesaikan konflik dan membawa perdamaian di Ukraina. Pemerintah Indonesia menilai bahwa tercapainya persetujuan antara pihak-pihak yang bersengketa dapat menjadi suatu permulaan bagi penyelesaian sengketa secara damai, komprehensif, dan menyeluruh atas isu keamanan di Ukraina.
Pemerintah Indonesia akan terus mendukung semua proses lanjutan yang harus ditempuh sebagai implementasi dari kesepakatan gencatan dan penarikan senjata, yang dihasilkan melalui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Ukraina.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa ia dan pemimpin Prancis, Jerman serta Ukraina sepakat soal penarikan persenjataan berat. Khususnya dari garis terdepan Ukraina dan gencatan senjata mulai 15 Februari.
"Kami berhasil menyepakati butir utama. Kami telah menyetujui gencatan senjata, yang akan dimulai tengah malam tanggal 15 Februari," ujar Putin.