Sabtu 14 Feb 2015 15:11 WIB
Kontroversi Valentine

Waspadai Propaganda Perayaan Valentine

Rep: c94/ Red: Agung Sasongko
Valentine (ILustrasi)
Foto: VOA
Valentine (ILustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) yang ikut memeriahkan perayaan valentine dinilai dapat merusak moral.  "Haram hukumnya menjadi pengikut budaya kufur. Indonesia Jangan jadi negara pembebek yang mengikuti negara kufur barat seperti Amerika,"kata Pengurus DPD HTI Kota Bogor Ustaz Amirudin, saat dihubungi ROL, Sabtu (14/2).

Ia menjekaskan, valentine adalah budaya orang masa Romawi yang diadopsi sebagai suatu hari raya untuk mengenang Pendeta Santo Valentine. Dengan demikian, jelas budaya valentine bukanlah ajaran Islam.

Anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor itu juga meminta agar Presiden Joko Widodo segera menyelamatkan Indonesia akibat kehancuran moral dari budaya yang sudah terakui oleh kebanyakan masyarakat Indonesia.

Sehubungan dengan itu, ia menghimbau masyarakat agar dapat menolak keras ajakan dan propaganda terkait perayaan valentine.

Sebelumnya, karena melihat respon yang positif dari pengguna KRL pada perayaan natal 25 Desember lalu hal serupa dilakukan oleh PT KCJ dengan  mendekorasi kereta. "Dekorasi tematik ini hadir sesuai dengan momennya yakni valentine,"kata Kepala Humas PT KCJ Eva.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement