Sabtu 14 Feb 2015 12:26 WIB

Sindikat Pemburu Gading Juga Bantai Anak Gajah

 Warga menemukan Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) mati akibat dibunuh di kawasan pedalaman Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Provinsi Aceh, Ahad (7/9).  (Antara/Rahmad)
Warga menemukan Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) mati akibat dibunuh di kawasan pedalaman Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Provinsi Aceh, Ahad (7/9). (Antara/Rahmad)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Direktorat Reserse Kriminal khusus Polda Riau mengungkap selain membunuh gajah-gajah dewasa sindikat pemburu gading juga tega membantai anak-anak gajah liar Sumatera dan mengambil beberapa organ untuk dijual.

"Para pelaku membunuh gajah kecil dan juga mengambil gadingnya, kemudian beberapa organ lainnya untuk dijual," kata Direktur Dit Reskrimsus Polda Riau, Kombes Yohanes Widodo kepada pers di Pekanbaru, Sabtu (14/2).

Ia mengatakan, dari hasil rekonstruksi yang digelar pada Kamis (12/2) di Taman Nasional Tesso Nillo (TNTN) Kabupaten Pelalawan, terungkap sindikat ini telah membantai tiga ekor gajah pada pekan lalu.

"Tiga gajah yang dibunuh tersangka yakni dua ekor anak gajah jantan dan satu gajah dewasa betina. Mereka meninggalkan bangkainya begitu saja," kata dia. Setelah dilakukan pengecekan, dua gajah kecil yang dibunuh tersangka ternyata masih berusia tidak lebih sepuluh tahun.

Menurut Kombes Yohanes, para tersangka dalam melakukan aksinya menghabisi gajah liar terkesan sadis dan profesional. "Saya yang melihat rekontruksinya secara langsung kaget, kok bisa mereka berpikir untuk membunuh gajah kecil yang gadingnya tak begitu panjang," kata dia.

Yohanes mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih mendalami sindikat perburuan gading dan akan mengarah pada pasar internasional yang selama ini  dicurigai.

"Sebelum mengarah ke pasar internasional gading gajah, terlebih dahulu harus diungkap tuntas awal mula terbentuknya sindikat ini dalam mendapatkan gading," katanya.

Organisasi Konservasi Alam World Wildlife Fund (WWF) Program Riau menyatakan telah lebih dari 145 gajah Sumatera ditemukan mati dengan kondisi  mengenaskan dan penyebab yang misterius sepanjang sepuluh tahun terakhir (2004-2014).

"Sebagian besar mati akibat konflik dengan manusia, sebagian mati akibat perburuan gading, dan hanya sebagian kecil yang mati akibat sakit," kata Humas WWF Program Riau Syamsidar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement