Jumat 13 Feb 2015 14:31 WIB
Polemik Pemilihan Kapolri

Pengamat: Jokowi Harus Tegas, Jangan Terombang-ambing Opini Publik

Jokowi
Foto: antara
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif POINT Indonesia, Karel Susetyo meminta Presiden Joko Widodo untuk bersikap tegas terkait pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Ia meminta Jokowi tidak terombang-ambing permainan opini publik.

"Harus diingat bahwa Jokowi adalah Presiden Indonesia dan bukan presiden opini yang selalu melihat arah angin dari opini publik," katanya di Jakarta, Jumat (13/2).

Menurutnya, Jokowi tak lagi memerlukan popularitas di hadapan rakyat. Ia pun mengatakan imaji (pencitraan) bahwa dengan Jokowi melantik BG sebagai Kapolri, maka kemudian popularitas Jokowi hancur, adalah sangat menyesatkan.

"Karena kita lihat bahwa dari 10 fraksi di parlemen, hanya satu fraksi saja yang tidak turut menyetujui pencalonan BG. Ini artinya dukungan rakyat terhadap keputusan Jokowi dalam pengangkatan BG sebagai Kapolri masihlah sangat tinggi," jelasnya.

Indikator ini juga sejalan dengan hasil survei dari beberapa lembaga yang kredibel, bahwa Jokowi masih didukung mayoritas responden.

"Sekarang yang dibutuhkan bukan popularitas, tapi konsistensi sikap terhadap apa yang sudah diputuskannya. Pelantikan BG sebagai Kapolri jelas menunjukkan bahwa Presiden itu tegas dan tegar sebagai pemimpin," jelasnya lagi.

Menurutnya, apabila pelantikan itu urung dilaksanakan, maka Joko Widodo potensial akan dipertanyakan konsistensinya terhadap Nawacita dan Trisakti karena mengesampingkan amanah konstitusi.

"Jelas kalau tidak melantik BG sebagai Kapolri akan dianggap sebagai sebuah tindakan fatal di masa awal pemerintahannya. Selain juga menunjukkan bahwa Jokowi tak seiring sejalan dengan partainya sendiri yakni PDIP. Akan banyak pihak mengambil keuntungan politik dari situasi ini dan semoga Presiden Joko Widodo segera sadar," tegasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement