REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebagai persiapan menyambut Presiden Jokowi yang ingin bertempat di Istana Bogor, Humas Pemerintah Kota Bogor siap berkoordinasi dengan Sekretariat Negara untuk menjamin keamanan dan kenyamanan RI-1 selama beraktivitas di sana.
Hal itu juga kelanjutan penataan kawasan seputar Istana Bogor termasuk wacana dimundurkannya pagar istana untuk diperluas sebagai area pedestrian. Wali kota Bima Arya menyatakan, saat ini rancangan tersebut masih terus dikaji Pemkot Bogor.
"Jika benar Presiden Jokowi akan berkantor di Istana Bogor maka hal itu akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kota Bogor," katanya, Jumat (13/2).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bogor Suharto membenarkan adanya rancangan tersebut. Dia menyatakan, Wali Kota Bogor sudah bertemu dengan Presiden pada Kamis (13/2), guna membahas berbagai persoalan. Selain mengukas pembahasa utama soal penanganan banjir, Wali Kota juga menyampaikan soal penataan kawasan seputar Istana Bogor.
Suharto menilai langkah itu penting untuk mematangkan konsep mengenai rencana penataan kawasan seputar Istana Bogor. "Soal anggarannya itu nomor dua. Sebab, bila konsepnya memang sudah matang dan siap direalisasikan, anggarannya bisa bersumber dari mana saja dan tidak mesti dari APBD Kota Bogor,” tutur Suharto.