Jumat 13 Feb 2015 07:16 WIB

DPR Perlu Jelaskan Tambahan Anggaran Rp 1,6 Triliun

Red: Ilham
Anggota DPR tertidur dalam sidang DPR, ilustrasi
Anggota DPR tertidur dalam sidang DPR, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik, Sebastian Salang menilai, dana segar Rp 1,6 triliun yang didapat DPR dari RAPBN-P 2015 belum jelas peruntukannya. Menurut dia, dalih DPR untuk menggaji tenaga ahli yang jumlahnya ditambah 2 orang hanyalah omongan. 

"DPR tak menjelaskan untuk apa saja anggaran itu. Apakah karena selama ini kinerja mereka buruk, kita enggak tahu. Soalnya mereka tak pernah memberitahukannya ke publik," kata Sebastian, Jumat (13/2).

Menurut dia, saat ini seorang anggota DPR memiliki 3 orang tenaga ahli. Yaitu, satu orang asisten dan dua staf ahli. DPR berdalih tenaga ahli yang baru akan ditempatkan ke daerah pemilihan. "Tapi apakah keberadaan mereka mempengaruhi kinerja DPR? seharunya ada penjelasan," kata dia. 

Seharusnya, kata dia, DPR sudah memiliki konsep ketika menambah anggaran. Konsep itu mengatur mekanisme perekrutan seorang tenaga ahli yang dibutuhkan. "Kalau terserah mereka, nanti yang diangkat keluarganya, keponakannya, dan lainnya," kata dia. 

DPR, kata dia, bisa saja membuat alasan dana itu untuk tenaga ahli. Sebab, selama ini DPR sering kali melakukan penambahan anggaran tak jelas. "Dalihnya untuk tenaga ahli, ternyata uang rokok."

DPR mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp 1,635 triliun di RAPBN-P 2015. Salah satu peruntukkannya adalah menggaji tenaga ahli. Rencananya, anggaran ini akan disahkan di rapat paripurna hari ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement