REPUBLIKA.CO.ID, SOLO-- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Jawa Tengah, meminta masyarakat di bantaran Sungai Bengawan Solo untuk berwaspada sebab sewaktu-waktu air bisa meluap.
Secara umum tinggi muka air di Bengawan Solo saat ini sudah mulai menurun pada taraf normal pada Kamis (12/2) pagi. Namun kewaspadaan masyarakat harus terus ditingkatkan, karena muka air itu bisa meningkat sewaktu-waktu mengingat curah hujan pada bulan Februari ini tinggi, kata Kepala Harian BPBD Solo, Gatot Sutanto di Solo, Kamis (12/2).
Ia mengimbau agar masyarakat bantaran untuk mulai menyiapkan penyelamatan barang-barang berharga sehingga saat air bengawan mulai meluap barang-barang berharga itu bisa segera dipindahkan ke tempat lain yang lebih aman.
Selain itu para warga juga diminta untuk mengawasi putra-putri mereka yang masih anak-anak untuk tidak bermain dekat dengan sungai agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Gatot mengatakan beberapa hari lalu, sungai terpanjang di Pulau Jawa itu sempat meluap dan menyebabkan genangan di Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, dan Gandekan, Kecamatan Jebres, tetapi paras air dengan cepat kembali turun.
Ia mengatakan selain itu menurutnya belum ada kerusakan berarti akibat genangan yang ditimbulkan tersebut. Sedangkan untuk korban jiwa saat ini menurutnya masih nihil. Gatot berharap paras air sungai Bengawan Solo terus menurun dan tidak meluap demi keselamatan bersama.
"Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri sudah dibuka dan air yang ada di anak sungai sudah mulai masuk namun ternyata Solo masih aman dari banjir," katanya.