Kamis 12 Feb 2015 16:22 WIB

Nelayan Yogyakarta Dibantu LAPAN Pantau Cuaca

Rep: neni ridarineni/ Red: Dwi Murdaningsih
Nelayan tradisional membenahi jaring (ilustrasi).
Foto: Antara
Nelayan tradisional membenahi jaring (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Pemda DIY melakukan kerjasama dengan Lembaga Antariksa dan Perbangan Nasional (LAPAN) membangun sistem informasi yang mendukung keselamatan pelayanan dan peningkatan produksi ikan tangkap. 

Menurut Kepala Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer LAPAN Halimurrahman, produksi perikanan tangkap di perairan Selatan Yogyakarta meningkat. Namun pada waktu ikan banyak,  produksi ikan tangkap nelayan sedikit karena pengaruh cuaca. Padahal potensi besar dan saat ini baru 50 persen yang dimanfaatkan. 

Hal itu juga diakui Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan DIY Andung Prihadi mengatakan produksi ikan tangkap di DIY baru sekitar 80 persen (sekitar lima ribu ton) dari target  sebesar enam  ribu ton. Karena selama ini nelayan di DIY apabila melaut hanya berpegangan informasi cuaca dari BMKG (Badan Meteorilogi, Klimatologi dan Geofisika) yang berlaku untuk seluruh Jawa dan buku pranata mangsa dan akurasinya sangat rendah.

Apalagi adanya potensi bencana yang sering tidak diketahui. Sehingga berpotensi terjadinya kecelakaan para nelayan yang sedang melaut. 

Dikatakan Halimurrahman, kerjasama ini untuk membangun sistem informasi untuk mendukung keselamatan pelayaran dan peningkatan produksi perikanan tangkap yang berjalan selama tiga tahun sejak 2015 ini.

"Ini kegiatan yang spesiafik dan pertama yang dibangun LAPAN dengan pemerintah daerah untuk mendukung informasi keselamatan pelayaran dan peningkatan produksi ikan tangkap,’’ungkap dia.

Informasi terintegrasi dari data pengamatan informasi dari laut atmosfer termasuk dari satelit akan dikumpulkan pada satu pusat data di DIY dan terintegrasi dengan basis data atmosfer di LAPAN. Dari pusat data itu dikirim juga informasi prediksi selama tiga hari ke depan yang di update setiap jam. Ini sangat penting untuk merencanakan daerah mana ikan yang akan ditangkap oleh nelayan dan bagaimana  keselamatannya. Tingkat akurasi datanya diperkirakan sekitar 70-80 persen.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement