Kamis 12 Feb 2015 14:58 WIB

Basarnas Makassar Gelar Hasil Temuan Air Asia QZ8501

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Winda Destiana Putri
  Personel Basarnas berada di dekat kabin pesawat yang ditemukan nelayan di perairan Towale Selat Makassar, Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (3/2).   (Antara/Basri Marzuki)
Personel Basarnas berada di dekat kabin pesawat yang ditemukan nelayan di perairan Towale Selat Makassar, Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (3/2). (Antara/Basri Marzuki)

REPUBLIKA.CO.ID, MAROS -- Badan SAR Nasional (Basarnas) Makassar memperlihatkan hasil temuan mereka yang merupakan serpihan pesawat Air Asia QZ8501.

Sebanyak 76 serpihan tersebut digelar di kantor Basarnas, kawasan Bandara Sultan Hasanuddin.

Kepala Basarnas Makassar Roki Asikin menyebutkan, serpihan tersebut dikumpulkan Basarnas berdasarkan temuan warga pesisir maupun nelayan di berbagai daerah, mulai dari pesisir Donggala Sulawesi tengah, Mamuju tengah, Tanjung Rahas Mamuju, Majene Sulawesi Barat sampai perairan Barru Sulawesi Selatan.

"Pesawat Air Asia ini memang jatuh di perairan Kalimantan, tapi terbawa arus sampai ke perairan Sulawesi dan banyak ditemukan oleh warga dan nelayan, tapi ada juga beberapa serpihan yang ditemukan oleh anggota kami. Kami melakukan penyisiran sejak 28 Januari lalu mulai dari Donggala sampai Barru," kata Roki, Kamis (12/2).

Ia juga menjelaskan, bagian-bagian pesawat yang mereka temukan diantaranya adalah Emergency Locator Transmiter (ELT) yang berfungsi sebagai pelempar sinyal saat terjadi kecelakaan. Selain itu, adapula sayap dibagian ekor pesawat, sekat kabin ekonomi, beberapa kursi serta tabung oksigen.

"Untuk sementara, beberapa serpihan sudah kami indentifikasi jenisnya, namun untuk lebih detailnya akan dipastikan oleh pihak Air Asia dan juga Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) setelah kami serahkan semua serpihan ini," ujarnya.

Tak hanya itu, pihak Basarnas Makassar juga mengaku telah menemukan 12 jenazah yang diduga korban penumpang pesawat Air Asia. Semua jenazah telah diserahkan ke pihak Air Asia di Surabaya untuk di identifikasi lebih lanjut dan diserahkan kepada keluarga korban. Jenazah yang ditemukan banyak terdapat di perairan Mamuju dan Pinrang. Yang selanjutnya dibawa ke RS Bayangkara dan kami serahkan ke pihak Air Asia lalu dibawa ke Surabaya.

Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar Deden Ridwansyah mengatakan, operasi SAR untuk korban pesawat Air Asia saat ini belum dinyatakan selesai. Timnya masih melakukan operasi siaga harian untuk mengantisipasi adanya laporan dari warga terkait temuan korban atau serpihan pesawat naas tersebut.

"Operasi SAR ini belum dinyatakan selesai. Saat ini kami masih melaksanakan operasi siaga harian, jika ada laporan warga terkait hal ini, tim kami akan kembali turun. Soal, serpihan ini, pihak kami akan melakukan penyerahan ke pihak Air Asia dan Pemerintah kota Makassar," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement