REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus demam berdarah (DB) di kota Yogyakarta terus meningkat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Yogyakarta hingga hari ini kasus DB mencapai 82 kasus atau naik 100 persen lebih dari Januari yang hanya 40 kasus.
Meski begitu, Dinas Kesehatan belum akan menetapkan hal tersebut sebagai kejadian luar biasa (KLB) DB di Yogyakarta. Hal ini masih akan dipantau hingga dua bulan ke depan.
"Pada puncak musim hujan seperti saat ini memang kasus DB sering naik, tetapi tetap kita cermati," kata Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Fita Yulia, Kamis (12/1).
Diakuinya, meski kasusnya naik, angka kematian akibat DB belum terdeteksi di Kota Yogyakarta. Menurutnya, ada laporan kasus kematian satu namun belum pasti akibat DB karena ada penyakit penyerta lainnya.
Menurutnya, pihaknya sudah meneruskan surat edaran Sekda kota Yogyakarta terkait himbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih (PHBS) sebagai pencegahan peningkatan kasus DB.
"Jangan hanya membersihkan rumput saja, tetapi juga tempat-tempat yang bisa menampung air. Sampah plastik pun bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk," katanya.
PHBS ini menurutnya penting sebab angka bebas jentik baru mencapai 90 persen sehingga berpotensi menimbulkan DB.
"Pengasapan tidak bisa menghilangkan jentik nyamuk sehingga perilaku bersih memang sangat dibutuhkan," katanya.